Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Cerpen Singkat

7 Cerpen Singkat

Source : deweezz.com


Contoh Cerpen Singkat Tentang Pendidikan

Gunakan Waktumu untuk Belajar

Malam begitu cerah, bagi anak muda tentunya akan menghabiskan waktu untuk pergi keluar. Namun tidak dengan Ani, ia menghabiskan malam minggu yang cerah untuk belajar, karena keesokan harinya ada UAS.

Tak selang berapa lama terdengar suara telepon, ternyata dari Lia, ia ingin mengajak Ani untuk bermain di luar. Namun Ani menolak untuk diajak, sebab ia lebih memilih untuk belajar di rumah.

Keesokan harinya Ani bertemu Lia di sekolah. Lia mengatakan bahwa Ani pasti akan menyesal karena ia tak ikut tadi malam untuk melihat konser.

UAS pun dimulai, ketika Ani dengan penuh semangat mengerjakan, Lia di pojokan kebingungan menoleh sana-sini untuk mencari jawaban. Sebab ia tidak belajar sama sekali.


Contoh Cerpen Singkat Yang Romantis

Malam minggu yang sangat cerah Ani datang ke sebuah restorant untuk memnuhi undangan dari sang pancar yaitu Andi. Ternyata ketika sampai di tempat, Andi belum datang.

Dalam suasana yang romantis, di balik seorang yang bergitar ada seseorang yang bernyanyi. Ternyata yang bernyanyi adalah Andi. Dengan suara halus dan lantang, Andi pun menyatakan bahwa lagu romantis tersebut adalah untuk Ani sang kekasihnya.


Contoh Cerpen Singkat Tentang Agama

Sore itu menjelang maghrib hujan begitu deras. Hingga akhirnya adzan maghrib pun terdengar. Pak Mamat tentu saja merasa bingung, sebab bagaimana cara ia pergi ke masjid sedangkan ia tak punya payung.

Akhirnya pun ia nekat untuk menerobos hujan yang sangat deras demi mengikuti solat maghrib berjamaah. Namun atas izin Allah, baru saja ia keluar dari pintu, ada pak Wawan yang berjalan melewati rumahnya menggunakan payung hendak pergi ke masjid.

Pak Wawan pun tentu saja mengajak pak  mamat pergi bersama ke masjid untuk solat berjamaah.


Contoh Cerpen Singkat Tentang Cinta

Siang itu Ani sedang mendengarkan musik di kamar. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Tentu saja ia bergegas untuk membukakan pintu. Namun ternyata tak ada orang di luar. Namun ia melihat ada kotak di depan pintu. Dengan penuh heran ia pun mengambil dan masuk ke dalam rumah.

Ketika di buka ternyata isinya adalah boneka dan surat yang berisi “Aku tunggu kamu di taman pinggir kota, sekarang juga”

Karena rasa penasaran, Ani pun datang ke taman kota. Ternyata yang mengundangnya adalah Anton. Tak disangka, Anton pun bermaksud menembak Ani. Tentu saja Ani menerika cintanya, sebab Anton merupakan pria yang ia sukai sejak SMA.


Contoh Cerpen Singkat Tentang Kehidupan

Tolong Menolong Sesama Tetangga

Pagi hari yang cerah Pak Mamat membaca koran di teras dan sang istri di dapur sedang memasak. Kemudian datanglah Pak Hendri meminta bantuan Pak Mamat untuk memasangkan televisi. Tentu saja pak mamat membatu pak Hendri dengan sepenuh hati sebagai tetangganya.

Keesokan harinya pak mamat keluar menuju halaman. Ia sangat terkejut ternyata pohon di depan rumahnya tumbang.  Karena ia tak bisa membersihkan sendiri, maka ia meminta tolong pada Pak Hendri. Dan tentu saja pak Hendri dengan senang hati menolong pak Mamat.


Contoh Cerpen Singkat Tentang Alam

Pagi begitu cerah, burung-burung berterbangan di depan rumah Ani dengan kicauan yang sangat merdu. Melihat taman bunga yang begitu indah, tergerak hati ani untuk menyiram bunga. Dengan penuh semangat, Ani menyiram bunga sambil bernyanyi.

Tak selang berapa lama, ayah Ani pulang dari pasar. Ternyata sang ayah membawakan bunga matahari kepada Ani. Tentu saja Ani merasa bahagia,, karena koleksi bunganya bertambah satu. Ia pun menempatkan bunga matahari di deretan bunga paling depan.


Contoh Cerpen Singkat Motivasi Terbaik

Seperti Bunga dan Lebah

“Rif, berikan aku sebuah kisah untuk kujadikan pelajaran” ujar Risa tiba-tiba di sore hari yang sejuk itu.

“Hmm, kisah apa ya? Aku bacakan sepenggal kisah tentang analogi Bunga dan Lebah, mau?” jawabku yang berbalas anggukan penuh semangat dari Risa.

Seperti bunga dan lebah.

Ya, aku lebah dan ia bunganya. Atau mungkin sebaliknya. Aku tak peduli.

Simbiosis mutualisme, pikirku. Karena kami saling memberi, dan tanpa sadar saling menerima.

Lalu aku mulai meminta lebih banyak. Dan otomatis ia memberi lebih banyak.

Begitu yang kami lakukan sebagai bunga dan lebah.

Tapi aku sadar.

Mungkin aku bunganya.

Objek yang tidak akan pernah bisa berpindah tempat, hanya menunggu untuk disinggahi sesaat.

Ia lebahnya.

Hadir kala memang saatnya hadir. Pergi kala memang saatnya pergi.

Kala sang bunga menutup diri, berhenti untuk meminta, maka sunyi akan segera tercipta. Sang lebah boleh pergi, mencari keindahan bunga yang lain.

Lalu sepi.

Risa menatapku dengan nanar, seraya berkata “Tuan Rifazi, sejak kapan kamu pandai bercerita seperti ini?”.

“Sejak aku sadar, bahwa aku dan kamu hanya bisa sekedar menjadi teman, Nyonya Risa. Aku-lah bunganya, dan tentu, kau lebahnya” ujarku, tentu saja hanya berani kusampaikan dalam hati.

Posting Komentar untuk "7 Cerpen Singkat"