Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Hasil Susu Sapi di Peternakan Kaliurang

Laporan Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Hasil Susu Sapi di Peternakan Kaliurang

Source : mamikos.com


Latar Belakang

Kegiatan di peternakan dilakukan untuk memperbanyak produk agar bervariasi sekaligus menghasilkan produksi lebih banyak. Peternakan sapi perah berfungsi untuk memenuhi ketersedian susu sapi. Disamping itu, kegiatan beternak juga menjadi mata pencaharian bagi peternak sapi pada umumnya.


Ketersediaan susu dari sapi perah belum banyak terpenuhi karena kurangnya peternak sapi perah yang paham tentang peternakannya sendiri. Masalah berikutnya adalah kondisi peternak sapi perah yang belum paham informasi cara peningkatan hasil susu. Hal ini menunjukan bahwa untuk beternak sapi perah juga dibutuhkan tenaga yang benar-benar paham mengenai teknik membangun peternakan sapi perah yang baik.


Manajemen pemeliharaan yang benar dalam beternak sapi perah merupakan prioritas utama khususnya mengenai pemerahan. Hal ini ditunjukan secara nyata oleh peternak sapi perah di Kaliurang. Tenaga dari peternakan sapi perah harus dalam kondisi steril ketika akan memerah susu sapi. Tujuannya agar sapi tidak terserang penyakit.


Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi bagi para peternak sapi di Kaliurang sangat diperlukan. Para peternak dapat mengetahui seluk beluk peternakan sapi serta mengetahui berbagai proses dan kendala dalam perawatan sapi perah.


Tujuan

1. Mansosialisasikan tujuan melakukan perternakan sapi perah

2.Mengetahui cara berternak sapi perah.

3.Mengetahui teknik perawatan, pembibitan dan perkembangbiakan pada sapi perah.

4.Mengetahui kendala yang dialami dan penyakit yang menyerang sapi perah.


Pendahuluan

Sapi adalah salah satu mamalia yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Salah satu jenis sapi adalah sapi perah. Di Indonesia terdapat banyak peternakan yang mengembangkan sapi perah sebagai sumber mata pencaharian utama. Ciri-ciri sapi yang ideal untuk diternakkan antara lain umur yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, kondisi fisiologi baik organ reproduksi berkerja dengan baik (fertil).


Sapi perah di Indonesia berasal dari sapi impor dan hasil dari persilangan sapi impor dengan sapi lokal. Pada tahun 1955, di Indonesia terdapat sekitar 200.000 ekor sapi perah dan hampir seluruhnya merupakansapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) dan keturunannya. Sapi ini banyak dipelihara di Boyolali, Solo, Ungaran, Semarang, dan Yogyakarta.Menurut Badan Standardisasi Nasional, bibit sapi perah Indonesia memang sudah beradaptasi di Indonesia. Ciri yang dimiliki adalah kemampuan produksi sesuai persyaratan.


Peternakan dalah suatu usaha yang dilakukan oleh satu atau beberapa orang untuk memberikan hasil atau keuntungan bagi peternak. Peternakan sapi perah adalah usaha di bidang peternakan yang difokuskan untuk menghasilkan susu dari sapi perah. Agar hasil maksimal, lokasi ideal untuk membangun kandang adalah kawasan yang cukup jauh dari pemukiman. Jarak kandang minimal 10 meter dan terpisah dari rumah. Pengembangan peternakan yang baik harus memperhatikan ukuran kandang, jumlah sapi per kandang, dan suhu sekitar. Oleh karena itu, sosialisasi cara beternak yang baik perlu diberikan agar hasil semakin baik.


Hasil Kegiatan

Sosialiasi dilakukan dengan narasumber peternak dari Kaliurang, Ibu Reni (pemilik peternakan sapi) pada tanggal 7 Maret 2020 pukul 13.00 – 15.00 WIB di Jl.kaliurang KM 19,2. Proses yang dilakukan untuk beternak sapi dengan baik:


Pembibitan: dipilih sapi perah yang memenuhi persyaratan mutu sesuai ketentuan Direktorat perbibitan ternak (2014). Untuk memperoleh bibit yang baik diperlukan pemuliaan dalam satu rumpun atau satu galur (baik pejantan maupun induk yang dikawinkan berasal dari satu rumpun atau galur yang sama). Dalam pemberian pakan, harus diperhatikan kandungan nutrisi pakan (protein, vitamin, mineral dan serat kasar) sesuai kondisi fisiologis ternak.


Pemeliharaan: Pemeliharaan pedet betina, pemeliharaan pedet sapi lepas sapih (3-6 bulan), pemeliharaan sapi dara (60-12 bulan), pemeliharaan calon induk (12-15 bulan) berbeda.


Perkembangbiakan: menggunakan teknik Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.


Teknik Pemerahan: manual menggunakan tangan dan jari-jari tangan manusia atau secara mekanik.


Kesimpulan

Peternakan bertujuan untuk memperoleh hasil dan keuntungan dari hewan tertentu, contohnya sapi perah. Peternakan sapi perah difokuskan untuk menghasilkan susu sebagai sumber protein, sebagai pemasok susu murni ke beberapa perusahan dan pupuk kandang sebagai sumber organik bahan pertanian.


Hal-hal yang paling erat dengan budidaya ternak sapi adalah kandang, kesehatan, pemeliharaan, penanganan produksi, dan kebersihan. Peternakan sapi perah mengharuskan pengelolanya dapat melakukan perawatan, pembibitan dan perkembangbiakan pada sapi perah dengan baik.

Posting Komentar untuk "Laporan Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Hasil Susu Sapi di Peternakan Kaliurang"