Makalah ”RENANG “
Makalah ” RENANG “
Makalah
” RENANG “
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
IRANA MILENIA BR. LIMBONG
KELAS : X KEPERAWATAN
SMK DELIMA NUSANTARA
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah swt atas segala rahmat yang telah di berikan kepada saya sehingga saya bisa menyusun makalah ini tentang Renang .
Makalah ini saya buat saya usahakan dapat di mengerti saya sendiri dan orang lain, bila ada kesalahan mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, agar bisa perbaikan pembuatan makalah untuk selanjutnya.
Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini memberi manfaat dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam perkuliahan sehingga dapat mempermudah dalam proses pembelajaran.
Medan , Maret 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Konsep dan Teori Renang 2
B. Manfaat Latihan Renang 3
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana Sejarah Renang?
2. Apa yang perlu di persiapkan dalam olah raga renang?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya:
1. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes
2. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga Renang.
3. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.[1] Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1905
B. Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.
C. Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat berenang.
D. Manfaat renang Bagi Kesehatan.
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain:
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus melawan massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,
Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
`Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
E. Lapangan
1. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
4. Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
Gaya Katak atau Gaya Dada
Gaya renang katak atau dada ini memang tergolong salah satu gerakan renang yang sulit. Namun justru banyak instruktur renang memulai latihan mereka dengan mengajarkan gerakan katak atau kupu kupu. Pertama dibiasakan untuk dapat meluncur dan menguasai diri supaya tetap terapung di kolam. Berikut ini langkah langkah atau cara berenang gaya katak atau gaya dada :
1. Berposisi tengkurap 2. Tekuk kaki kedalam, lepaskan ke samping dengan lebar, lalu luruskan. 3. Berenang bisa dimulai dari tepi kolam dengan kedalaman sedang dan masih bisa dibuat berdiri sekitar 1,2 meter. 4. Tangan seperti mendayung kesamping, keluar ke depan, kemudian diluruskan. 5. Saat tangan keluar ke depan diikuti dengan pengambilan napas dengan cara mendongakkan kepala ke atas. 6. Pada gaya katak, pengambilan napas dilakukan satu kali dalam dua kayuhan tangan.
Posisi awal untuk belajar gaya katak adalah :pegangan pada sisi kolam renang kemudian gerakan kaki seperti katak sedang berenang, tekuk lutut, tendang ke belakang, lalu rapatkan dan tekuk kembali. lakukan gerakan tersebut hingga terbiasaUntuk gerakan tangan dalam berenang :
letakan tangan lurus ke depan di atas kepala dengan posisi telapak tangan saling menempel tarik tangan ke samping (kanan dan kiri) hingga selebar bahu, kembalikan tangan ke posisi awal dan ulangi lagi posisi di atas.Untuk pengambilan napas, perenang bisa mengambil napas saat menggerakan tangan ke samping, angkat kepala dan ambil napas.
Gaya Bebas
Gaya berenang yang satu ini sangat mudah dipelajari dan sering dijadikan kompetisi dalam berenang. Gaya ini biasanya diajarkan oleh instruktur rengan jika sudah menguasai gaya katak. Berikut ini arahan dalam berenang gaya bebas :
1. Berenang dengan posisi tengkurap 2. Gerakkan kaki keatas dan kebawah secara terus menerus. 3. Setelah kaki sudah benar maka mulai belajar menggerakkan tangannya. 4. Gerakan tangan gaya bebas yaitu menggerakkan tangan satu per satu kesamping seperti mendayung. Muka mendongak kesamping sambil menghirup udara untuk bernapas. 5. Setelah samping kanan, lakukan gerakan tangan yang sama disamping kiri.
Teknik Renang Gaya Bebas
Gerakan Tangan pada Renang Gaya Bebas :
• Tangan lurus ke depan dengan jarak yang berdekatan namun tidak saling menempel, • Tarik tangan kiri ke bwah hingga berada di belakang, samping pinggang • Angkat tangan ke atas permukaan air dan ayunkan ke depan, ketika tangan berada di atas tekuk siku sedikit (saat berada di dekat telinga) • Pada tangan kiri berada di atas, secara bersamaan tarik tangan kanan ke bawah, gerakan tangan kanan seperti gerakan tangan kiri sebelumnya • Lakukan gerakan di atas secara bergantian dan ulangi terus
Gerakan Kaki pada Renang Gaya Bebas
• Kaki lurus dengan jarak yang berdekatan namun tidak saling menempel • Gerakan kaki ke atas – bawah secara bergantian antara kaki kanan dan kiri • Latihan ini bisa dilakukan di pinggir kolam renang
Cara Mengambil Napas pada Renang Gaya Bebas
• Ambil napas ketika kepala miring ke kiri atau ke kanan, saat kepala berada di atas permukaan air • Saat kepala berada dalam air keluarkan udara melalui hidung secara perlahan • Untuk menghasilkan kecepatan yang maksimal, perenang harus sesedikit mungkin mengambil napas • Pengambilan napas bisa dilakukan setiap dua kayuhan tangan atau tiga kayuhan tangan
Hal yang perlu diperhatikan dalam renang gaya bebas
• Posisi tubuh harus sejajar dan sedatar mungkin selama berenang dalam gaya bebas • Tubuh harus berputar (oleng ke kanan – kiri) pada garias pusat tubuh atau rotasi • Hindari gerakan yang bisa membuat tubuh meliuk – liuk atau naik – turun • Kaki harus selalu digerakan walaupun saat perenang mengambil napas • Tangan kanan – kiri harus selalau bergerak secara bergantian tanpa jeda.
Gaya Kupu-kupu
Gaya kupu-kupu ini merupakan gaya renang yang paling sulit menurut sebagian besar perenang. gaya ini memiliki ciri khas sebagai pengukur kekuatan kita karena menggunakan tenaga yang cukup besar. Berikut ini langkah gaya kupu kupu :
1. Berenang dengan gaya tengkurap 2. Kaki digerakkan dengan membentuk cekungan kemudian dihentakkan keatas. 3. Tangan bergerak seperti kupu kupu terbang. Menghentak ke depan, kemudian di dayung kedalam. 4. Gerakkan tangan dan kaki secara bergantian, dengan aturan satu gerakan tangan untuk dua gerakan kaki.
Teknik Renang Gaya Kupu – Kupu
Gerakan tangan
• Tangan berada di kepala, lurus, berdekatan tapi tidak perlu menempel antara satu tangan dengan tangan lainnya • tarik tangan ke arah bawah dilanjutkan hingga tangan berada dibelakang (hingga di samping pinggang) • angkat tangan dari air hingga berada dipermukaan air dan ayunkan kembali ke depan hingga kembali ke posisi awal
Gerakan kaki
posisi awal kaki adalah kaki lurus, lutut tidak boleh ditekuk dengan telapak kaki agak rapat, gerakan kaki secara bersamaan ke atas hingga keluar permukaan air, jatuhkan kaki hingga mendapat dorongan ke depan, pinggang mendapat dorongan ke atas, kembali ke posisi awal dan ulangi kembali gerakan di atas.
Mengambil napas bisa dilakukan ketika kepala terangkat ke atas permukaan air, ketika tangan berada dalam air. Peluang kepala untuk bebas dari air sangat cepat sehingga harus dimanfaatkan dengan baik untuk mengambil napas.
Gaya Punggung
Pada saat berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. posisi muka ada diatas air hingga orang gampang mengambil napas. tetapi perenang cuma bisa lihat atas serta tidak dapat lihat ke depan. pada saat berlomba, perenang memperkirakan dinding pinggir kolam hitung jumlah gerakan. didalam gaya punggung, gerakan lengan serta kaki sama dengan gaya bebas, tetapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. ke-2 belah tangan dengan bergantian digerakkan menuju pinggang layaknya gerakan mengayuh. mulut serta hidung ada di luar air hingga gampang mengambil atau buang napas dengan mulut atau hidung.
Teknik Renang Gaya Punggung:
Gerakan Tangan Pada Renang Gaya Punggung :
• Posisi awal tangan lurus di atas kepala perenang • Ayunkan tangan ke belakang, dekat dengan pinggang • Angkat tangan ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal • Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satu dan lakukan secara bergantian • Ketika akan memasukan tangan ke dalam air, usahakan telapak tangan yang masuk ke dalam air terlebih dahulu, hal ini ditujukan untuk memperkecil tekanan dari air.
Gerakan Kaki Pada Renang Gaya Punggung
• Posisi kaki tidak terlalu dekat dengan permukaan air, posisi kaki sebaiknya agak masuk ke dalam kolam agar kecepatan yang dihasilkan maksimal dan juga memudahkan kepala untuk tetap berada di atas permukaan air • Posisi kedua kaki berdekatan antara kaki yang satu dengan kaki yang lain • Posisi telapak kaki agak diluruskan hingga menjadi lurus, sejajar dengan tulang kaki • Kaki digerakan naik – turun secara bergantian (kaki kanan – kaki kiri) • Kaki digerakan cukup cepat agar arah renang tetap lurus ke depan • Gerakan kaki harus konstan, tidak bisa berhenti sejenak agar arah renang tidak berbelok atau melenceng
F. Untuk gaya ini perenang tidak mengalami kesulitan dalam mengambil napas karena kepala menghadap ke atas, sehingga memungkinkan perenang untuk mengambil napas kapan pun diperlukan.
Kendala dalam gaya punggung adalah perenang tidak bisa melihat garis finish, untuk mengetahui apakah perenang sudah dekat garis finish atau belum bisa dihitung dengan langkah atau ayunan kakiPeraturan Perlombaan Dalam Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
G. Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
• Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra) • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m • Gaya punggung: 100 m, 200 m • Gaya dada: 100 m, 200 m. • Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m • Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m • Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
• Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m • Gaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
H. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional
Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”, Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya mengatakan kalau masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya disiplin. Atlet renang Indonesia pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di ajang pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti: Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik. Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas nama Indra Gunawan.
I. Induk Organisasi
Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Selain renang, FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renang indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA. Untuk Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan adalah: meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
B. Saran-saran
1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/186238363/Makalah-Renang
Posting Komentar untuk "Makalah ”RENANG “"